Sabtu, 05 Desember 2015

FLASH FICTION - SNOW WHITE DAN ABANG RUJAK

"Cermin ... cermin ... siapa yang paling cantik di jagat raya?"
Untuk ke sekian kalinya sang ratu penyihir bertanya pada cermin ajaib miliknya.

"Snow White, Ratuku."

Jawaban yang tak jua berubah membuat ratu penyihir murka.

"Baiklah, kalau begitu akan kubuat ramuan untuk membunuhnya agar aku menjadi yang tercantik!" teriaknya marah.

Siang itu setelah ramuan beracunnya selesai dibuat dan disuntikkan ke dalam sebutir jambu merah, berangkatlah ratu penyihir ke hutan tempat Snow White tinggal dengan menyamar sebagai abang tukang rujak.

"Rujak, Neng, seger lho dimakan siang bentet gini," rayu penyihir.

Snow White yang sedang menjemur pakaian langsung tertarik. Jarang-jarang tukang rujak masuk hutan, biasanya hanya anak-anak sekolah yang mencari jalan pintas menuju sekolah mereka.

"Abang nyasar, ya?" selidik Snow White.

"Enggak tuh, emang sengaja masuk hutan."

"Abang kenapa jualnya rujak?"

"Abang bisanya dagang ini. Emang kenapa, Neng?" tanya penyihir heran.

"Saran saya sih, lain kali kalau masuk hutan lagi, mending abang jualan gado-gado, pecel, atau ketoprak aja."

"Lha ... emangnya kenapa sih, Neng?" Ratu penyihir tambah penasaran, lupa sudah ia akan tujuannya untuk membunuh Snow White.

"Tuuh ... emangnya Abang nggak bisa baca ...?!" Snow White mengarahkan telunjuknya pada plang besar di belakangnya.

Ratu penyihir yang kurang awas penglihatannya memicingkan mata dan membaca dengan keras kata-kata yang tertulis di plang tersebut.

"SNOW WHITE RUJAK & JUS ... menjual aneka macam rujak dan jus buah."

Gubrak! Ratu penyihir pun pingsan dengan sukses.

~The End~

Mau baca Flash Fiction lainnya yang lebih seru? Dapatkan bukunya segera 'Segenggam Air Bah di Atas Loteng' di Penerbit Lovrinz.

2 komentar: