Photo by Google
Semua yang kukenal meragukan
kejantananku, mungkin karena sampai saat ini aku belum memperoleh keturunan. Brandon,
anaknya sudah lima. Lalu ada Lukas, yang sejak mengetahui kalau Maisy hamil dua
minggu, semakin bongak saja.
Rico apalagi, di halaman belakang kulihat
ia mengajarkan anaknya bermain bola. Sok kebapakan sekali. Padahal waktu Gaby
mengandung, tak sedikit pun ia peduli. Malah ia sibuk menarik perhatian Yuka
yang jelas-jelas kuincar.
Namun,
kali ini mereka tak akan meragukanku. Yuka sudah memasrahkan dirinya. Ia
menjerit, berteriak, yang makin menambah nafsuku. Aku tak boleh lagi gagal.
“Meoong …!”
Kutuntaskan hasratku. Kalau beruntung,
beberapa minggu lagi perut Yuka akan membuncit.