Ternyata tak mudah menggebah kenangan akan senja saga di kotamu.
Pada ranum kelopak mentari saat tenggelam,
dan khusyuknya hutan batinmu memendam jelaga kepedihan.
Dari atas gumuk yang mencokelat, selentingan angin mengabarkan dukana air mata.
Wahai perempuan,
kelak tak mampu kutahankan amuk ombak
tak sanggup kupinta karangku henti menyerpih
bila lautan rasa terus pekikkan prahara.
kelak tak mampu kutahankan amuk ombak
tak sanggup kupinta karangku henti menyerpih
bila lautan rasa terus pekikkan prahara.
Ijinkan aku singgah di kotamu, lelaki
bukan untuk jejalkan manis bibirku di bibirmu yang daun
atau mengusir kabut di sepi dada kita
bukan untuk jejalkan manis bibirku di bibirmu yang daun
atau mengusir kabut di sepi dada kita
Aku hanya ingin menyapa senjamu seperti hari itu
saat peluk memudar dan segala renjana ucapkan selamat tinggal.
saat peluk memudar dan segala renjana ucapkan selamat tinggal.
Sumber gambar: Mbah Gugel
Dihhh mantcrrraaaab
BalasHapusHuehuehue
BalasHapus