Jumat, 04 Desember 2015

PADA PEJAMMU

pada pejammu yang paling rapat, saat kau harap suara-suara dari atas gunung berhenti berkelakar, ternyata gumaman mereka pindah ke atas ranjang. bibir sepimu bergumul pada suara di sudut bantal.

"biar kutikam sunyimu, lelaki," bisiknya penuh getar.

matamu kini menghunus! sejurus suara-suara lain berterbangan keluar. hening membius. tinggal kau dan suara milik si perempuan.

"belatimu tak akan sanggup membunuh apa yang sudah mati, perempuan."

matamu kembali pejam. suara perempuan menghilang, tak lagi mengusikmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar