Rabu, 15 Juni 2016

LELAKI SENJA

Saya benci kakek. Beberapa tahun belakangan, saat kesehatannya mulai menurun dan ingatannya sudah sangat payah, ia menjadi orang yang sangat merepotkan. Setiap menit, suaranya yang parau selalu menggigiti gendang telinga saya dengan permintaan agar saya membantunya ke kamar mandi, mengambilkan sesuatu, atau mencarikan barang yang ia lupa di mana meletakkannya. Saya mulai bosan, atau lebih tepatnya lelah. Saya berpikir, sudah saatnya saya melakukan sesuatu.

Suatu hari saya membawanya dengan kursi roda keluar rumah.

"Kita akan menikmati senja, Kek."

Sengaja saya membuat agar suara saya terdengar riang, bahagia, mencoba menularkan perasaan yang sama ke dinding hatinya. Kakek pun mengangguk senang.

Tibalah kami di sebuah danau, menikmati saat sang surya mulai tenggelam perlahan ke permukaannya. Saya menunggu, sampai seluruh tubuh mentari terlahap ke dasar air. Dan ketika itu terjadi, saat seluruh warna di sekeliling saya berubah menjadi hitam, saya pun mendorong kursi roda kakek ke arah danau. Melepasnya tenggelam bersama senja.


(Pesta Fiksi 04-nya Mbak Carolina Ratri)
 

Sumber gambar: @r3dcarra

2 komentar:

  1. Pelankolin banget pembunuhannya. Duh kakek kesian. :)

    BalasHapus
  2. Pelankolin banget pembunuhannya. Duh kakek kesian. :)

    BalasHapus