Rabu, 30 September 2015

IA YANG KEMBALI


"Aku di danau, aku masih hidup!"

Andhita tersentak, terbangun dari tidurnya dengan keringat sebesar-besar jagung. Mimpi yang sama selama tiga malam ini.

Harus kucari tahu sekarang, katanya dalam hati.

Danau di belakang rumah tampak pekat, hanya sedikit cahaya bulan membantu penglihatannya saat berjalan menuju dermaga.

"Sekar ...!" pekik Andhita tertahan, tak ingin terdengar orang lain.

Angin teramat keras mendadak menampar tubuh Andhita.

"Aku di sini." Satu suara dingin menjawab.

Andhita menoleh cepat, secepat Sekar mencekik lehernya dan menariknya ke dasar danau. Sama seperti yang dilakukan Andhita tiga hari lalu padanya.

~end~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar